MANAJEMEN MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
“ Penerapan HACCP pada Home
Industri Cincau”
oleh
kelompok 12:
Riris Tri Purnawati 111710101024
Khalimatus Sa’diah 111710101054
Fahrizki Annisa R. 111710101084
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
Penerapan HACCP pada home industri cincau
1.
Pembentukan
Tim HACCP
Tempat
yang dianalisa bahayanya adalah pedagang kaki lima “ Es Cin Cau “ Jl.
Diponegoro Jember yang memproduksi cincau.
Analisa bahaya ini meliputi analisa bahaya fisik, kimia dan
mikrobiologi. Untuk mengidentifikasi bahaya tersebut perlu adanya pengamatan
terhadap penanganan bahan baku sampai proses pengolahan pada produsen pembuat
cincau.
2.
Deskripsi
Produk
Cincau adalah gel serupa agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air. Proses pembuatan diawali dengan perendaman, yang
biasanya dilakukan setelah daun diremas-remas atau dihancurkan. Ada juga yang
menyertakan perebusan terlebih dahulu. Pemberian soda
kue dapat dilakukan sebagai pengawet. Warna cincau
bermacam-macam, berkisar dari hijau hingga hijau pekat, bahkan hitam, namun
disertai dengan kesan tembus pandang (transparan). Konsistensinya juga
berbeda-beda. Warna dan konsistensi cincau berbeda-beda karena tumbuhan yang
dipakai berbeda-beda.
3.
Identifikasi
Rencana Penggunaan
Produsen langsung menjual cincau dalam bentuk es cincau pada konsumen.
Tidak untuk institusi lain.
4.
Diagram
Alir Pembuatan Cincau
1.
Penentuan
CCP (Critical Control Point) menggunakan CCP Decision Tree
Tahap Sortasi
Q1= Adakah bahaya pada tahap ini?
JI=
Ya, karena daun masih mengandung cemaran sisa ranting, pestisida, serangga.
Q2=
Adakah preventive measure untuk mengendalikannya
J2=
Ya, dengan menghilangkan sisa ranting dan serangga, pestisida belum bisa
dihilangkan pada tahap ini.
Q3=
Apakah tahapan ini didesain khusus untuk mengeliminasi bahaya yang timbul
J3=
tidak
Q4=
Kontaminasi meningkat pada level yang tidak dapat diterima
J4=
ya, karena tidak pestisida masih belum bisa dihilangkan
Q5=
Adakah pengendalian pada tahap yang lain
J5=
ya
Bukan
CCP
Tahap
pencucian
Q1= Adakah bahaya pada tahap ini?
JI= ya, karena air yang
digunakan adalah air kran dari sumur. Air sumur memungkinkan adanya kontaminan
bakteri E.coli, Shigella sp, V. cholerae
dan logam berat. Selain itu tahap pencucian digunakan untuk menghilangkan sisa
pestisida.
Q2=
Adakah preventive measure untuk mengendalikannya
J2= tidak, selama
pencucian air kran langsung dialirkan pada daun tanpa ada perlakuan apapun
Apakah pengendalian
diperlukan pada tahap ini?
J = ya, air yang
digunakan untuk mencuci harus menggunakan air matang atau air yang memenuhi
standar air minum.
Adakah preventif
measure untuk mengendalikannya?
J = ya, dengan
pencucian menggunakan standar air minum atau air matang
Q3=Apakah
tahapan ini didesain khusus untuk mengeliminasi bahaya yang timbul?
J3=
ya, karena dengan air matang akan mencegah tercemarnya bakteri E.coli, Shigella sp, V. cholerae dan
logam berat. Selain itu dengan pencucian pestisida akan hilang.
CCP
Tahap Peremasan atau Ekstraksi
Q1= Adakah bahaya pada tahap ini?
J1=
ya, karena pada proses peremasan atau ekstraksi daun dengan menambahkan air
matang dilakukan dengan menggunakan tangan pekerja dan pekerja tidak
menggunakan sarung tangan selama memeras. Kemungkinan terjadinya pencemaran
bakteri Stapylococcus dari tangan
pekerja, kuku pekerja, perhiasan(cincin).
Q2=
Adakah preventive measure untuk mengendalikannya
J
= tidak, karena tidak ada perlakuan apapun selama pemerasan kecuali dengan
tangan pekerja.
Apakah
pengendalian diperlukan pada tahap ini?
J=
ya, untuk mencegah adanya kontaminasi Staphylococcus
sebaiknya pada waktu ekstraksi tidak menggunakan tangan pekerja.
Q2=
Adakah preventive measure untuk mengendalikannya?
J2= Ya, saat ekstraksi pekerja menggunakan sarung
tangan.
Q3=
Apakah tahapan ini didesain khusus untuk mengeliminasi bahaya yang timbul?
J3= ya, karena dengan blender steril akan mencegah
bahaya kontaminasi bakteri Staphylococcus.
CCP
Tahap
Penyaringan
Q1= Adakah bahaya pada tahap ini?
J1=
Ya, karena kemungikan rambut pekerja jatuh pada saat menyaring dan ampas
terikut. Kemungkinan kontaminasi bakteri Staphylococcus
karena saat menyaring menggunakan tangan pekerja tanpa menggunkan sarung tangan,
rambut, kerikil.
Q2=
Adakah preventive measure untuk mengendalikannya
J2=
Ya, saringan yang digunakan dengan cara mengendalikan benda asing tidak terikut
tersaring. Namun ukuran saringan tidak memenuhi standar.
Q3=
Apakah tahapan ini didesain khusus untuk mengeliminasi bahaya yang timbul
J3=
Ya, penyaringan untuk memisahkan ampas
dengan cairan cincau
CCP
Tahap
Pengendapan/Pencetakan
Q1= Adakah bahaya pada tahap ini?
JI= Ya, karena pada proses pengendapan cincau pada
wadah plastik tidak menggunakan penutup wadah sehingga kemungkinan lapisan
plastik akan terikut selama pengendapan. Kemungkinan juga terjadinya
kontaminasi dari udara dan serangga seperti semut.
Q2=
Adakah preventive measure untuk mengendalikannya?
J2=
Tidak, selama proses pengendapan wadah tidak diberi tutup.
Apakah
pengendalian diperlukan pada tahap ini?
J=
Ya, untuk mencegah terjadinya kontaminasi dari udara dan serangga yang dapat
masuk ke wadah. Wadah sebaiknya terbuat dari stainless steel dan diberi tutup
karena stainless steel sifatnya lebih aman dibandingkan plastik yang mudah
mengelupas.
Q3=
Apakah tahapan ini didesain khusus untuk mengeliminasi bahaya yang timbul
J3=
Ya, untuk meminimalisir cemaran plastik dan kontaminasi bakteri melalui udara
dan serangga
CCP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar